MetodePerakitan Produk By dwiastutidede713 | Updated: July 21, 2020, 10:35 a.m. Loading Slideshow Video. Sign up for free! SHARE THE AWESOMENESS. Produk Kreattif dan Kewirausahaan Dede Dwi Astuti. Education. Berikut adalah Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tentang Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa Baca Selengkapnya.. Kumpulan Soal, Produk Kreatif dan Kewirausahaan Desember 11, 2021 Randi Romadhoni. Bab 4, PKWU TKJ XI. METODOLOGIPEMBIAYAAN UNTUK BAHAN BAKU, PRODUK DAN JASA - . pendahuluan bagian ini menjelaskan proses akuntansi biaya Ketentuan dan Desain atas Barang dan Jasa yang akan dijual • Seleksi produk : kegiatan pemilihan barang dan jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen • Contoh : • Gambar perakitan : visualisasi Vay Nhanh Fast Money. Pengertian, Prinsip, dan Macam Metode Perakitan - Banyak sekali jenis barang-barang produksi yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang memproduksi barang jadi, ada juga yang setengah jadi. Untuk barang yang belum menjadi produk akhir, diperlukan suatu proses yang disebut dengan proses perakitan. Pada artikel kali ni akan dibahas mengenai proses perakitan. Pengertian Perakitan produkPerakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu, atau biasa dikenal dengan istilah assembling. Pekerjaan perakitan dimulai bila suatu benda telah siap untuk dipasang dan akan selesai dirakit apabila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan sebagai proses penggabungan antara bagian yang satu dengan bagian yang Perakitan produkPrinsip perakitan produk dalam suatu proses manufaktur terdiri dari berbagai rangkaian proses. Yaitu, proses pemasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, proses seleksi atau pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan packaging dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Apabila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, proses perakitan merupakan suatu proses yang khusus. Misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur seperti yang disebutkan sebelumnya. Metode Perakitan Produk Dalam suatu jenis proses produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan secara otomatis. Contohnya pada proses pengelasan, penyekrupan, pengikatan, pengelingan dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil dengan bentuk yang standar pada setiap produksi massal dapat anda baca di sini Pengertian dan Ciri Produksi Massal Macam Metode Perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen a. Metode Cascade Metode Cascade merupakan sebuah metode perakitan antar komponen dengan urutan langkah yang runtut. Pada prinsipnya metode cascade banyak digunakan untuk sistem pengabungan komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Metode perakitan cascade banyak digunakan dalam proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku atau biasa disebut dengan tang rivet. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara bertahap sampai batang paku putus. b. Metode Keseimbangan Metode keseimbangan dalam kegiatan perakitan merupakan proses penyambungan komponen-komponen dengan menggunakan spot welding. Spot welding merupakan salah satu jenis pengelasan. Biasa dikenal dengan istilah las titik. Proses perakitan produk dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan plat-plat yang tipis. Aplikasi proses penyambungan spot welding ini banyak digunakan di industri otomotif dan kereta api, juga dipakai pada industri pesawat terbang. Industri-industri ini banyak menggunakan bahan baku logam untuk pembuatan body kendaraan dari bahan plat yang tipis. Keseimbangan yang dimaksudkan dalam proses ini adalah posisi sambungan di beberapa titik sambungan harus dilakukan dengan seimbang. c. Metode Bongkar Pasang Knock down Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan suatu produk. Tujuan penggunaan metode bongkar pasang ini diantaranya Memudahkan dalam mobilitas atau transportasiMemudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalamMemudahkan dalam operasional pekerjaanKonstruksi produk menjadi lebih sederhanaPenggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam proses perakitan. Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan mur ataupun sekrup screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran lubang-lubang tempat baut mur atau sekrup. Pengeboran lubang-lubang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lubang yang tidak tetap lebih besar dari lubang yang tetap. Perakitan unit ACPerakitan Laptop Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukar Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat. Selain itu dalam penggantian komponen yang rusak, dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Namun ada juga kekurangannya, yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. b. Perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c. Perakitan secara individual Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya, karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama. Demikianlah pengertian, prinsip, dan jenis-jenis perakitan produk pada industri manufaktur. Semoga bermanfaat. A. Pengertian Perakitan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Perakitan Produk Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut, diantaranya Metode Perakitan yang Dapat Ditukar-tukar Pada metode ini, bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karna bagian tersebut dibuat suatu pabrik secara massal dan sudah di standarkan, baikan menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Perakitan dengan Pemilihan Pada metode ini, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. Perakitan secara Individual Pada metode ini, pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Karena dalam pengerjaannya harus berurutan bergantung bagian yang sebelumnya. C. Jenis-jenis Perakitan Ada beberapa macam jenis perakitan yang bergantung dari produknya, yaitu sebagai berikut Perakitan Manual, yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau otomatis, yaitu perakitan yang dikerjakan dengan system otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih perakitan tunggal, yaitu perakitan dengan produk hanya dengan satu perakitan produk seri, adalah jika perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. D. Pengelompokkan Alat dan Bahan Pengelompokkan alat berdasarkan penggunaannya, yaitu Peralatan yang digunakan secara yang sekali pakai langsung yang hanya beberapa kali pakai lalu yang digunakan sewaktu-waktu peralatan pendukung dan pelengkap Peralatan yang harus diklasifikasi dalam perakitan produk agar berjalan dengan lancar serta baik dan tanpa ada hambatan harus disiapkan, ai antaranya Peralatan utama, alat yang terkait langsung dengan perakitan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. E. Bahan Produksi Bahan produksi dikelompokkan, yaitu Bahan primer, bahan utama dalam pembuatan produk yang tidak bisa digantikan dengan bahan sekunder, bahan yang bisa diganti dengan bahan lainnya jika bahan yang diperlukan tidak tersier, bahan pelengkap yang diperlukan namun tidak begitu penting kalaupun tidak ada bahannya. Utama dan Bahan Pendukung Bahan baku Bahan baku adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan suatu produk, dimana bahan tersebut diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain. Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri membagi jenis bahan baku, yaitu sebagai berikut Bahan baku langsung Direct Material yaitu bahan baku dari barang jadi yang baku tidak langsung Indirect Material yaitu bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang dibuat. Adapun kriteria dari bahan baku, meliputi Fungsi jika bahan tidak tersedia maka produk tidak dapat dihasilkan atau tidak dapat memiliki porsi yang lebih dominan daripada bahan yang Penolong Bahan penolong merupakan barang yang dimanfaatkan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang dihasilkan. Kriteria bahan penolong meliputi segi Fungsi tanpa adanya bahan ini, produk masih bisa dihasilkan, meskipun hasil jadi tidak sesuai dengan harapan dan memiliki porsi yang kecil dari keseluruhan bahan yang dipakai. G. Alat Bantu Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. H. Standar Alat dan Bahan yang Digunakan seorang wirausaha harus bisa menyusun daftar peralatan bahan produksi apa saja yang dibutuhkan secara tepat dan akurat agar ketika perakitan berjalan dengan lancer dan baik. Menerapkan Metode Perakitan Produk Barang/Jasa KD Metoda Perakitan Produk Barang/Jasa Kd 13 Rpp Perakitan Produk Barang Dan Jasa from Metode Perakitan Produk Barang dan Jasa Perakitan produk barang dan jasa merupakan proses yang penting untuk menciptakan produk yang berkualitas. Perakitan produk barang dan jasa juga merupakan proses pembuatan produk yang membutuhkan keterampilan teknis dan estetika. Proses perakitan produk barang dan jasa bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dan bisa berfungsi dengan baik. Perakitan produk barang dan jasa biasanya melibatkan sejumlah proses, mulai dari pemilihan bahan baku, pembuatan komponen, perakitan komponen, pengujian produk, dan pengiriman produk. Proses perakitan produk barang dan jasa juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dan dapat berfungsi dengan baik. Berikut adalah beberapa metode perakitan produk barang dan jasa 1. Assembling by Hand 1. Assembling by Hand2. Assembling with Automated Machines 3. Assembling with Robotics 4. Assembling with 3-D Printing 5. Assembling with Laser Cutting Metode perakitan manual adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan tangan dan alat manual untuk menyusun produk. Metode ini sering digunakan untuk produk yang memiliki banyak komponen atau komponen yang berukuran kecil. Metode perakitan manual juga dapat digunakan untuk produk yang membutuhkan kualitas tinggi, seperti perangkat elektronik. 2. Assembling with Automated Machines Metode perakitan dengan mesin otomatis adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan mesin yang dapat secara otomatis menyusun dan mengatur produk. Mesin ini dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan. Mesin ini juga dapat diatur untuk melakukan berbagai proses, seperti menyusun, mengukur, dan melakukan pengujian. 3. Assembling with Robotics Metode perakitan dengan robot adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan robot untuk menyusun dan mengatur produk. Robot ini memiliki fleksibilitas yang tinggi dan dapat diatur untuk melakukan berbagai tugas, seperti menyusun, mengukur, dan melakukan pengujian. Robot juga dapat digunakan untuk memproses bahan baku dan membuat produk berukuran kecil. 4. Assembling with 3-D Printing Metode perakitan dengan pencetakan 3-D adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan teknologi pencetakan 3-D untuk menciptakan produk. Teknologi ini memberikan fleksibilitas yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk membuat produk berukuran kecil atau kompleks dengan presisi tinggi. Metode ini juga memungkinkan produk untuk dicetak secara langsung dan diassembli dengan cepat. 5. Assembling with Laser Cutting Metode perakitan dengan pemotongan laser adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan teknologi pemotongan laser untuk membuat produk. Teknologi ini memungkinkan produk dapat dibuat dengan presisi tinggi dan dengan cepat. Metode ini juga memungkinkan produk untuk dibentuk dengan mudah dan diassembli dengan cepat. Kesimpulan Dari semua metode perakitan produk barang dan jasa, dapat disimpulkan bahwa setiap metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap metode memiliki manfaat dan tantangan tersendiri untuk membuat produk yang berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk memilih metode yang tepat untuk memproduksi produk yang berkualitas. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti bahan baku, komponen, dan produk yang akan disusun, perusahaan dapat memilih metode yang tepat untuk memproduksi produk yang berkualitas.

metode perakitan produk barang jasa